Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Ilmu adalah penyekat
antara hak dan bathil/baik dan buruk. Dengan ilmu pulalah seorang muslim akan
terangkat derajatnya. Jangan asal bagikan karena ingin dipandang pintar/ cerdas
dan punya ilmu tapi akhirnya membuat orang lain menjadi rugi. Bagikanlah
informasi sesuai dengan kemampuan nalar yang kita miliki dan dengan itu kita
dapat berbagi.
Ada tahapan dalam
tindak-tanduk seorang muslim yakni “adab sebelum ilmu, ilmu sebelum amal” hal
pertama adalah perhatikan adab, adab merupakan komponen dasar yang membuat kita
bercermin diri apakah kita sudah layak untuk menyampaikan informasi (kemampuan
diri untuk menilai kompetensi/ substansi diri) dan kepada siapa kita akan
menginformasikan hal tersebut. Kedua, ilmu merupakan komponen utama dalam
menyaring informasi, penyekat atau portal yang tersedia untuk mengolah mana
yang perlu dan tidak perlu. Ketiga, amal merupakan pelaksanaannya, jika sudah
yakin dirasa betul informasi tersebut dan dapat dipertanggungjawabkan maka
sah-sah saja bagi kita untuk membagikan informasi tersebut.
Sudah banyak informasi
bahkan berita yang nilai manfaatnya kurang tapi lebih banyak mudharatnya. Kita
merupakan jurnalis, bahkan kita merupakan bagian dari informasi tersebut maka sudah
saatnya kita bertindak sesuai kemampuan kita. Berhentilah menjadi komentator
tanpa ilmu, berhentilah bertindak karena nafsu semata, berhentilah ingin
dipandang cerdas saja. Tapi jadilah manusia yang bermartabat karena diamnya,
diamnya karena merasa diri perlu bermuhasabah/ mengintropeksi diri dan
berdzikir kepada Allah SWT.
Pikiran kita akan
sangat mudah menerka ketika kita tidak mampu menyelesaikan informasi tanpa alur
jelas. Tiba-tiba kita senang dengan menyambungkan-nyambungkan informasi yang
menurut kita itu adalah hal wajar. Padahal itu merupakan petaka yang tidak
berkesudahan. Karena setelah itu setiap orang akan membagikan informasi atau
bahkan berita menurut spekulasi dan asumsinya masing-masing, penyebabnya adalah
karena kita yang merasa diri sudah benar. Maka tepat yang disampaikan pada awal
paragraf artikel ini yakni dosa jariyah. Ayo,
bersama-sama kita hapus pemberitaan dan informasi yang kurang tepat dan
bagikanlah kebaikan dalam setiap momen atau bahkan pada kesempatan ini dimana
semua mulai merasa kebingungan dan takut akan pandemi. Beritakanlah yang baik
dan informasikanlah yang benar karena tanganmu itu akan menuntunmu kepada dua
arah maka pilihlah arah menuju surga.
Post a Comment